Sabtu, 06 April 2013

PENULISAN ILMIAH TENTANG TEORI Z-SCORE


1.1  Latar  Belakang
       Perusahaan merupakan suatu badan yang didirikan oleh perorangan atau lembaga yang salah satu tujuannya adalah untuk memaksimalkan keuntungan. Dengan berkembangnya teknologi dan ekonomi Indonesia dewasa ini maka banyak perusahaan yang bersaing dengan ketat untuk dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut perusahaan untuk selalu memperkuat fundamental manajemen sehingga akan mampu bersaing dengan perusahaan lain. Ketidakmampuan perusahaan untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi global ini maka akan mengakibatkan berkurangnya atau menurunnya kegiatan usaha perusahaan yang pada akhirnya akan mengakibatkan kebangkrutan atau kepailitan pada perusahaan tersebut.
Agar kelangsungan usaha tetap terjaga, para pengelola perusahaan akan menjalankan kegiatan operasional dengan sebaik-baiknya dan berusaha meminimalkan gangguan-gangguan yang ada atau yang akan muncul.
Pencapaian tujuan tersebut tidak dapat dipisahkan dari pihak manajemen untuk mengefektifkan sumber daya yang dimiliki perusahaan sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Untuk menilai seberapa efektif pengelolah perusahaan, dapat dinilai dari kinerja perusahaan salah satunya adalah kinerja keuangan yang dapat diketahui dengan melaksanakan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Dengan analisis tersebut akan diketahui hasil-hasil kinerja yang telah dicapai di waktu lalu dan waktu yang sedang berjalan, sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang dianggap cukup baik. Hal ini sangat membantu pihak manajemen untuk menetapkan kebijakan yang akan datang, karena dengan diketahui kelemahan yang dimiliki, diusahakan agar dalam penyusunan rencana untuk tahun-tahun mendatang kelemahan tersebut dapat diperbaiki sedang hasil-hasil positif yang telah dicapai dapat terus dipertahankan.
Krisis moneter yang melanda Indonesia, yakni terpuruknya kegiatan ekonomi karena semakin banyak perusahaan yang bangkrut dan tutup, perbankan yang dilikuidasi, dan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang menganggur. Dengan adanya kondisi tersebut, kinerja keuangan perusahaan-perusahaan yang go public di BEI, kemungkinan juga mengalami goncangan. Likuidasinya menjadi terganggu disebabkan oleh tertundanya daya beli masyarakat, solvabilitas perusahaan menjadi menurun disebabkan besarnya utang dalam bentuk U$ dollar, ketika dikonversikan kedalam nilai rupiah dan akhirnya akan berujung pada profitabilitas perusahaan.
Sejak krisis ekonomi terjadi banyak perusahaan mengalami kesulitan keuangan (financial distress), di mana hal itu bila tidak ditangani secara serius akan mengakibatkan kebangkrutan, salah satu kelompok perusahaan yang mengalami dampak krisis adalah perusahaan Property.
Kebangkrutan atau kepailitan biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba sesuai dengan tujuan utamanya yaitu memaksimalkan laba. Menurut UU RI No.4 Tahun 1998 tidak dijelaskan apa yang dimaksud kepailitan tetapi hanya menyebutkan bahwa debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan baik atas permohonannya sendiri maupun atas permintaan seseorang atau lebih krediturnya. Untuk dapat mengenali tanda-tanda kebangkrutan suatu perusahaan bisa dilihat dari laporan keuangan.
Analisa laporan keuangan merupakan alat yang penting untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang dicapai sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan yang telah dilaksanakan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis tersebut adalah model analisis rasio. Analisis rasio merupakan analisis yang sering digunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, salah satu sumber utamanya adalah dengan melihat laporan keuangan perusahaan yaitu neraca dan laporan laba rugi. Untuk mengatasi kekurangan dari analisis rasio dapat dipergunakan alat analisis yang menghubungkan beberapa rasio sekaligus untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Analisis ini dikenal dengan nama analisis Z-Score.
Z-score pertama kali diperkenalkan oleh Edward Altman yang dikembangkan untuk menentukan kecenderungan kebangkrutan perusahaan dan dapat juga digunakan sebagai ukuran dari keseluruhan kinerja keuangan. Dalam penelitian tersebut, ia menemukan lima rasio yang dapat dikombinasikan dalam suatu rumus matematis yang akurat dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan. Hal yang menarik tentang Z-score adalah keandalanya sebagai alat analisis tanpa memperhatikan bagaimana ukuran perusahaan. Meskipun seandainya perusahaan sangat makmur, bila Z-score menunjukkan nilai yang kurang baik, maka perusahaan harus berhati-hati. Bila perusahaan memiliki kinerja keuangan yang sehat berarti perusahaan dapat berkembang baik dan bila perusahaan dalam keadaan tidak sehat maka perlu diwaspadai karena berisiko tinggi menuju kebangkrutan.
Prediksi kebangkrutan berfungsi untuk memberikan panduan bagi pihak yang berkepentingan tentang kinerja keuangan perusahaan apakah akan mengalami kesulitan atau tidak dimasa yang akan datang. Bagi pemilik perusahaan dapat digunakan untuk memutuskan apakah ia akan tetap mempertahankan kepemilikannya di perusahaan tersebut atau menjualnya dan kemudian menanamkan modalnya di tempat lain. Sedangkan bagi pihak yang berada di luar perusahaan khususnya para investor untuk menilai kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan saat ini dan dimasa lalu serta sebagai pedoman mengenai kinerja perusahaan dimana perusahaan tersebut apakah akan berpotensi untuk bangkrut atau tidak.
Potensi kebangkrutan diprediksi dengan melakukan perhitungan Z-Score yaitu skor yang menunjukkan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan, tetapi kebangkrutan tersebut belum pasti terjadi, karena perusahaan masih berdiri dan beroperasi sehingga pimpinan perusahaan masih dapat melakukan kebijakan untuk memperbaiki posisi keuangan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam melakukan penilaian terhadap resiko kebangkrutan perusahaan dengan menggunakan metode diskriminan (Z-Score), sehingga akan diketahui suatu informasi yang sangat berharga bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu bertitik tolak dari hal tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENERAPAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. DUTA PERTIWI, Tbk PERIODE 2005-2011”.
1.2  Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1        Rumusan Masalah
Adapun masalah yang ingin diketahui dari penulisan ini adalah bagaimanakah prediksi kebangkrutan pada PT. Duta Pertiwi, Tbk dengan metode Altman Z-Score periode 2005-2011 ?

1.2.2        Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis membatasi masalah hanya pada perhitungan kelima rasio Z-Score untuk mengetahui prediksi kebangkrutan perusahaan pada periode 2005-2011 dalam neraca dan laporan laba rugi dengan menggunakan perhitungan Altman Z-Score pada PT Duta Pertiwi, Tbk  yang bertempat di Jl. Arteri Mangga Dua Gedung JITC Lt. 7-8, Telp. (021) 6019788, Jakarta 14430, Indonesia.

1.3    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam penulisan ilmiah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui prediksi kebangkrutan pada PT. Duta Pertiwi, Tbk dengan metode Altman Z-Score periode 2005-2011




1.4    Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1.      Manfaat Akademis
Agar penulis pada khususnya dan lingkungan akademis pada umumnya dapat memperoleh pemahaman mendalam mengenai analisis kebangkrutan suatu perusahaan dan penerapan model Altman Z-Score.
2.      Manfaat Praktis
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi manajemen perusahaan agar dapat mengambil langkah dan keputusan yang tepat guna melakukan persiapan dan perbaikan demi kemajuan perusahaan tersebut serta memberikan gambaran dan harapan yang mantap terhadap nilai masa depan perusahaan. Sedangkan bagi investor,penelitian ini dapat digunakan dalam mengambil keputusan investasi.
3.      Manfaat Penulis
Agar penulis dapat mengetahui pemahaman tentang analisa potensi kebangkrutan suatu perusahaan dengan menggunakan metode altman Z-score.

1.5     Metode Penelitian
1.5.1        Objek Penelitian
 Pada penulisan ilmiah ini yang menjadi objek penelitian adalah PT Duta Pertiwi, Tbk yang bertempat di Jl. Arteri Mangga Dua Gedung JITC Lt. 7-8, Telp. (021) 6019788, Jakarta 14430, Indonesia.
1.5.2        Data / Variabel
 Untuk menilai potensi kebangkrutan dengan metode Altman Z-score, penulis menggunakan data laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta nilai harga pasar per lembar saham PT Duta Pertiwi, Tbk periode 2005-2011.

1.5.3        Metode Pengumpulan Data
 Untuk memperoleh data dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1.      Metode Studi Pustaka
Memahami dan mendalami materi serta teori yang berhubungan dengan pembahasan analisis potensi kebangkrutan dan model Altman untuk mencari teori-teori serta konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan teori dalam mendukung penulisan ilmiah ini.
2.      Metode Studi Lapangan
Berupa data sekunder  yaitu laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) PT Duta Pertiwi, Tbk serta nilai harga pasar per lembar saham periode  2005 - 2011  yang diperoleh melalui Internet.

1.5.4        Alat analisis yang digunakan
1.      Analisis Deskriprif
Analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif, karena  penulis menggunakan tabel  dan grafik untuk memperjelas pembahasan pada penelitian ilmiah ini.
2.      Analisis Kuantitatif
Pada penelitian ini, penulis menggunakan analisis kuantitatif berupa rumus analisis z-score untuk perusahaan non manufaktur go public dengan menggunakan bantuan software berupa microsoft excel untuk menghasilkan perhitungan rasio yang baik dan akurat.
Dengan formula :

Rounded Rectangle: Z = 6,56 X1 + 3,26 X2 + 6,72 X3+ 1,05 X4
 




Keterangan :
Z       :Overall Indeks (indeks keseluruhan)
X1    :Working Capital to Total Assets (Modal Kerja / Total Aktiva)
X2    :Retained Earning to Total Assets (Laba yang Ditahan / Total Aktiva)
X3    :Earning Before Interest and Taxes to Total Assets (Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Total Aktiva)
X4    :Book Value of Equity to Book Value of Liabilities (Nilai Modal Sendiri / Nilai Buku Hutang)

1.6  Sistematika Penulisan
Dalam menyusun penulisan ilmiah, penulisan menyusun secara sistematis ke dalam lima bab, yaitu :
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini berisi mengenai Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Batasan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Metode penelitian, Alat analisis yang digunakan.
BAB II Landasan Teori
Dalam bab ini berisi mengenai Kerangka teori, dan Alat analisis.
BAB III Metodologi Penelitian
Dalam bab ini berisi mengenai Objek penelitian, Data/variabel  yang digunakan, Metode pengumpulan data/variabel, Alat analisis yang  digunakan.
BAB IV Pembahasan
Dalam bab ini berisi mengenai Data dari objek penelitian, Hasil penelitian dan analisis / pembahasan, Rangkuman hasil penelitian.
BAB V Penutup
Dalam bab ini berisi mengenai Kesimpulan, dan Saran